Monday, April 8, 2019

Cerita Rakyat Nusantara│Roro Jonggrang

Sebelum menuju ke cerita rakyat nusantara yang berjudul Roro Jonggrang, ada baiknya kita awali tentang candi sewu karena candi sewu merupakan cerita rakyat yang berkaitan dengan Roro Jonggrang, candi sewu atau manjusrighra merupakan candi budha terbesar kedua setelah candi borobudur, candi sewu terletak di Dusun Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, sebenarnya jumlah candi hanya 249 candi, tetapi oleh masyarakat di nama kan "sewu" yang artinya seribu menurut bahasa jawa, candi sewu berdasarkan legenda Roro Jonggrang.


Cerita Rakyat Nusantara
RORO JONGGRANG

Pada zaman dahulu dikisahkan, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yaitu Prambanan yang di pimpin oleh raja bernama Prabu Baka. dan di tempat lain ada kerajaan yang tak kalah besarnya dengan kerajaan Prambanan yaitu Kerajaan Pengging, Kerajaan Pengging terkenal dengan arogan diktator dan selalu ingin memperluan wilayah kekuasaanya, Kerajaan Pengging mempunyai seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso, ia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung Bondowoso.

di suatu ketika, Raja Pengging yang arogan memanggil Bandung Bondowoso dan memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan, Bandung Bondowoso mengumpulkan balatentaranya yang berupa Jin untuk berkumpul dan berangkat menuju Kerajaan Prambanan.Setibanya di Prambanan, mereka para jin langsung menyerbu Kerajaan Prambanan akhirnya Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu Baka gugur terkena Senjata Bandung Bondowoso.
Kemenangan Bandung Bondowoso dan pasukannya di sambut gembira oleh Raja Pengging, raja pengging pun mengamanatkan Bandung Bondowoso untuk menempati Istana Prambanan, dan mengurus keluarga Prabu Baka yang telah ia kalahkan.
Bandung Bondowoso tinggal di istana Kerajaan Prambanan, dia melihat ada seorang wanita yang sangat cantik mempesona, wanita tersebut adalah Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka, saat menatap kecantikan Roro Jonggrang Bandung Bondowoso mulai merasakan jatuh hati, dan tanpa berpikir panjang dan lebar, Bandung Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang.
"Roro Jonggrang, bersediakah kamu menjadi permaisuriku?.. tanya Bandung Bondowoso kepada Roro Jonggrang
Mendengar pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya terdiam dan kelihatan bingung, sebenarnya dia sangat membenci Bandung Bondowoso, karena telah membunuh ayahnya, tetapi disisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung Bondowo, Akhirnya setelah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun menemukan ide supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya.
"baiklah, aku terima lamaranmu, tetapi aku meminta satu persyaratan!!!... jawab Roro Jonggrang.
"apa permintaan mu itu Roro?.... tanya Bandung
"buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam"!!!...jawab Roro Jonggrang
Mendengar syarat itu Bandung Bondowoso pun menyetujuinya, dia merasa persyaratan itu sangat mudah baginya karena mempunyai pasukan jin yang sangat banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bondowoso mulai mengumpulkan pasukan jinnya, dalam waktu sekejap semua jin sudah berkumpul dan siap,  setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso, para jin itu pun mulai membangun candi dan sumur dengan sangat cepat.
Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi itu pun mulai gelisah, risau dan ketakutan, karena tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan, Roro Jonggrang pun mulai mencari cara dan berfikir keras, mencari cara agar Bandung Bondowoso tidak bisa menyelesaikan persyaratan yang di ajukannya. Roro Jongrang akhirnya menemukan jalan keluar, ia akan membuat suasana malam menjadi seperti pagi, agar para jin bisa berhenti membuat candi.
Roro Jonggrong memanggil dan membangunkan semua dayang-dayang untuk segera membakar jerami, tak lama kemudian langit tampak kemerah merahan, dan lesung penumbuk padi pun mulai di bunyikan, mendengar suara lesung yang berbunyi para ayam pun mulai berkokok.
Saat mendengar suara ayam berkokok dan melihat langit yang kemerah merahan para Jin mulai pergi meninggalkan tugasnya, para jin berpikir hari mulai pagi, jin pun mulai pergi. Melihat para Jin pergi Bandung Bondowoso pun berteriak dengan amarah
"hai para Jin, hari belum pagi, kembalilah selesaikan pekerjaanmu.
Para Jin tersebut tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung Bondowoso, Bandung Bondowoso pun mulai dibuat kesal, ia pun mengerjakan kekurangan candi itu sendirian, namun betapa sialnya sebelum candi yang tinggal satu selesai pagi pun menjemput. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat yang diajukan oleh Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung Bondowoso
"kamu gagal memenuhi permintaanku"!!!
Mendengar kata-kata dari Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso sangat marah, dengan nada sangat keras, Bandung Bondowoso berkata:
"kau curang Roro, sebenarnya kaulah yang merencanakan kegagalan ini, candi yang aku bangun ini yang akan aku persembahkan kepadamu hanya kurang satu biji Roro" oleh karena itu kau aku kutuk menjadi arca untuk pelengkap candi ini, agar menjadi seribu candi!!!
Karena Bandung Bondowoso mempunyai kesaktian, Roro Jonggrang pun di kutuk menjadi sebuah Patung atau Arca.
wujud dan bentuk Arca/patung hingga kini dapat disaksikan dalam kompleks Candi Prambanan. sekian dan terimakasih.

Baca Juga

Jagal Abilawa

Jagal Abilawa adalah nama samaran dari Raden Brotoseno / Bima, dia menyamarkan diri karena pada masa itu para Pandawa mendapat ujian karena ...