Bathara Yamadipati merupakan dewa yang bertugas mencabut nyawa dan menjaga neraka, yang pada lakon “Nagatatmala – Mumpuni” Bathara Yamadipati sangat baik menjalankan tugasnya, sehingga mendapat suatu apresiasi dari Bathara Manikmaya dengan menghadiahinya Dewi Mumpuni untuk dinikahi. Namun hadiah tersebut ternyata merupakan ujian bagi Bathara Yamadipati karena Dewi Mumpuni yang ia nikahi berselingkuh dan ditakdirkan hidup dengan Nagatatmala. Sampai diakhir cerita Bathara Yamadipati memilih merelakan istrinya bahagia dengan Nagatatmala demi mematuhui takdir pahitnya dan demi nilai luhur kepatuhan yang selalu ia junjung.
Lakon “Nagatatmala – Mumpuni” merupakan lakon yang bersumber dari Serat Pustaka Raja Purwa yang dikarang / ditulis pada abad 18 oleh Raden Ngabehi Rangga Warsita, pujangga besar budaya Jawa yang hidup di Kasunanan Surakarta dan dianggap sebagai pujangga besar terakhir tanah Jawa. Bentuk karya sastra Pustaka Raja Purwa sendiri berupa tulisan prosa dan pusisi, yang isinya memuat
lebih dari 177 lakon yang salah satunya sendiri yaitu lakon “Mumpuni” atau dikenal dengan lakon “Nagatatmala – Mumpuni” yang kisahnya sendiri mengenai drama percintaan. Cerita atau kisah – kisah dalam serat Pustaka Raja Purwa bersumber / berhubungan dengan Epos Ramayana dan Mahabarata. Namun serat Pustaka Raja Purwa sebagian besar bercerita mengenai kehidupan para dewa atau leluhur tokoh
– tokoh Ramayana dan Mahabarata.
Terlepas dari banyaknya lakon dalam serat Pustaka Raja Purwa, yang akan dibahas dan dipaparkan pada laporan ini adalah lakon “Nagatatmala – Mumpuni”, dimana dibawah ini adalah cerita singkat lakon tersebut yang pada umumnya beredar dimasyarakat dan dalam dunia pewayangan.
Diceritakan awal kisah lakon “Nagatatmala – Mumpuni” adalah Bathara Yamadipati yang kala itu sangat baik menjalankan tugasnya sebagai penjaga neraka dan pencabut nyawa, ternyata mendapat suatu apresiasi dari adik sang ayah Bathara Yamadipati, yaitu Bathara Guru / Manikmaya. Apresiasi itu sendiri adalah menghadiahi Bathara Yamadipati seorang Dewi cantik yang bernama Mumpuni untuk dinikahi, Bathara Yamadipati pun menerimanya dengan senang hati hingga tak banyak membuang waktu mereka pun menikah dan hidup bersama di Kahyangan Hargadumilah. Hingga pada suatu waktu, ketika Bathara Yamadipati sedang bertugas menjaga neraka Yamaloka, tibalah kabar buruk dari abdi sang istri.
Dimana abdi tersebut menceritakan bahwa Dewi Mumpuni yang merupakan istri tercinta Bathara Yamadipati, dikabarkan tengah berselingkuh dengan Nagatatmala dan berencana pergi ke Saptapratala. Dengan emosi yang meluap – luap mendengar kabar tersebut, Bathara Yamadipati pun segera meninggalkan Yamaloka dan pergi ke kahyangan Hargadumilah. Namun sayanganya setelah Bathara Yamadipati sampai di kahyangan Hargadumilah, ternyata Nagatatmala dan istrinya Dewi Mumpuni sudah lebih dulu pergi. Bathara Yamadipati pun segera mengejarnya lagi ke Saptapratala. Sesampainya di Saptapratala bersiteganglah Bathara Yamadipati dengan Nagatatmala, hingga perkelahian pun pecah. Bathara Yamadipati yang sangat murka sangat berambisi untuk mengalahkan Nagatatmala. Pertarungan pun sangat sengit, dimana kahyangan dan bumi pun terguncang. Namun tak lama kemudian Bathara Narada yang merupakan resi / dewa penasehat yang sangat dijunjung akan petuah - petuahnya, merasakan perkelahian tersebut, dengan seketika Bathara Narada pun turun dari kahyangannya dan melerai perkelahian Bathara Yamadipati dengan Nagatatmala, serta tak mengunggu waktu lama Bathara Narada menjelaskan kepada Bathara Yamadipati bahwa perselingkuhan istrinya tersebut merupakan takdir, takdir bahwa Dewi Mumpuni sudah digariskan bersuami Nagatatmala. Hal tersebut pun di akui Dewi Mumpuni, ia berkata bahwa pernikahan dengan Bathara Yamadipati hanya karna rasa patuhnya akan hormat kepada Bathara Guru atau Manikmaya dan tentunya rasa cinta Dewi Mumpuni hanya kepada Nagatatmala. Mendengar penjelasan tersebut Bathara Yamadipati yang sebelum sangat emosi, seketika hancur hatinya, ia tak menyangka bahwa hal ini dapat menimpanya, dan dengan hati yang hancur Bathara Yamadipati tidak bisa berbuat apa – apa lagi, dengan sangat berat hati Bathara Yamadipati pun patuh akan takdir yang dijelaskan oleh Bathara Narada dan merelakan Dewi Mumpuni hidup bahagia bersama Nagatatmala.