Friday, July 3, 2020

Mengenal Gunungan dalam pewayangan di Indonesia

Gunungan atau kayon mempunyai arti pepohonan, jika di lihat dari bahasa arab "Khayyu" yang dalam arti Bahasa Indonesia adalah hidup, jadi Gunungan bermakna atau melambangkan bentuk kehidupan di dalam dunia, yang mengalami sebuah tahapan tahapan kehidupan.
gambar gunungan
Dalam pewayangan Gunungan digunakan sebagai Simpingan dalam pakeliran wayang baik wayang kulit maupun wayang lainnya di Indonesia. paada dasarnya gunungan dalam pewayangan ada du jenis yaitu Gunungan laki-laki dan gunungan perempuan, untuk gunungan laki laki disebut juga "Gapuran" sedangkan untuk gunungan perempuan disebut dengan "Blombangan".


ada beberapa perbedaan antara gunungan laki-laki dan gunungan perempuan, pada dasarnya perbedaanya ada di ornamen gambar, untuk gunungan laki-laki (Gapuran) didalamnya ada gambar atau ornamen ataupun lukisan sebuah rumah joglo yang nampak tiang beserta ompaknya, pintu dan lantai, tembok batu bata di kiri dan kanan, di depan dijaga dua patung raksasa yang membawa perisai atau gada, patung tersebut di sebut CINGKRABALA dan BALAUPATA, diatas rumah joglo ada dua binatang yang salaing berhadapan yaitu banteng di sebelah kanan dan harimau di sebelah kiri. sedangankn untuk Gunungan Blombang dgambarkan sebuah telaga yang nampak ikan di dalamnya, dibawah telaga terlukiskan bermacam-macam gambar binatang seperti Ular, harimau, gajah, kijang, celeng/babi hutan, burung merak dan sebagainya, selain bermacam-macam jenis binatang ada juga yang di isi mangkaran besar, pada dasarnya semua tergantung selera dari sang pembuat gunungan, terkadang dalam ornamen Gunungan Blombangan diatas telaga terdapat dua ekor garangan atau musang yang saling berhadapan, namun atas dasar kreasi terkadang juga dilukisan atau terdapat ornamen dua ekor harmau yang sedang di lilit ular, ornamen-ornamen dalam Gunungan Blombangan ada banyak jenisnya untuk lebih memberikan sebuah keindahan, tetapi semua penilaian dari sebuah Gunungan dalam pewayangan tergantung dari para Ki Dalang dan para pakar seni kriya wayang, para pecinta wayang.

gambar gunungan
di dalam masyarakat pecinta pewayangan juga menyebutkan bahwa perbedaan gunungan Gapuran dan Gunungan Blombang terletak pada bentuknya, untuk Gunungan laki-laki atau Gapuran berbentuk agak meruncing, sedangkan Gunungan perempuan atau Blombang agak melebar bagian bawahnya.

persamaan Gunungan Gapuran dan Gunungan Gapuran yaitu keduanya berisikan gambar garuda di kanan dan di kiri yang di sebut dengan bledekan, di kedua gunungan baik gapuran maupun blombangan ada lukisan satu pohon di tengah-tenganh dengan cabang, ranting, dedaunan, bunga-bunga dan buah-buahan secara simetris. di dalam gambar pepohonan tersebut terdapat bermacam-macam jenis satwa seperti unggas, burung merak, derkuku, enggang, ayam hutan dan sebagainya, di samping satwa jenis unggas juga terdapat lukisan monyet, lutung, sedangkan pada pohon ada gambar Mangkaran secara tersusun, mangkaran tersebut ada yang bemata satu ada juga yang bermata dua, untuk Gunungan Blombang ada kalanya di lukiskan mangkaran yang di letakkan di bawah telaga, sedangkan di balik jenis gunungan tersebut di lukiskan suatu mangkaran besar dengan di atasnnya ada sebuah apai yang menyala, pada dasarnya lagi-lagi semuanya tergantung pada para pembuat wayang gunungan tersebut, tetapi pada dasarnya semua kreasi pembuatan gunungan di dalamnya mempunyai sebuah filososi, falsafah dan makna.
untuk letak gunungan atau kayon biasanya untuk Gunungan Gapuran berada pada bagian kanan, sedangkan untuk Gunungan Blombangan di tancapkan di sebelah kiri hal ini untuk memudahkan para dalang dalam membuat suatu adegan.
secara umum Gunungan di gunakan saat jejeran / pembukaan maupun saat pergantian suasana suatu tempat dan keadaan.

Baca Juga

Jagal Abilawa

Jagal Abilawa adalah nama samaran dari Raden Brotoseno / Bima, dia menyamarkan diri karena pada masa itu para Pandawa mendapat ujian karena ...