Kelak kejadian ini akan melahirkan 2 ksatria yang tangguh yaitu Raden Antasena dan Raden Srenggini. Raden Antasena Putra raden Bratasena atau Bima dengan dewi Urang Ayu. Sedangkan Raden Srenggini anak Bratasena dengan Dewi Rekatawati. Antasena berjalan tidak seperti layaknya manusia lain, dia berjalan dengan tangan selalu di belakang tubuh. Hal ini karena tangan Antasena sangat berat karena di tangannnya bersemayam ari – ari dan air ketubannya disebut kadang papat kalima pancer.
Karena itu pula dalam versi Banyumas Antasena kalau berperang tidak pernah menyentuh musuhnya, tetapi hanya menggerakkan tangannya saja dan musuhnya bergerak mengikuti gerakan tangan Antasena seperti kaprabawan atau di sengat setrum. Selain itu Antasena mempunyai upas atau racun.
Sedangkan Srenggini berjalan miring layaknya Kepiting atau wayang Srenggini mirip Antasena wajahnya tetapi tidak bergelung winangkara dan mempunyai Capit di kepalanya. Dia memiliki kekuatan yang namanya aji Thothoksewu.
No comments:
Post a Comment