Tuesday, September 11, 2018

Cerita rakyat Gunung Kelud - Kediri

Cerita Rakyat Gunung Kelud




Gunung Kelud berada di daerah Ngancar, Kediri Jawa Timur, asal usul Gunung Kelud terbentuk dari kisah cinta bertepuk sebelah tangan Lembusuro dan Mahesasuro kepada Putri cantik yang bernama Dewi Kilisuci.
kala itu di kisah kan Dewi Kilisuci Putri Jenggolo manik yang terkenal kecantikannya dilamar oleh dua orang Raja Adipati. namun yang melamar bukan berasal dari bangsa manusia karena mereka berkepala Lembu dan Kerbau yaitu Lembusuro dan Mahesasuro, Putri Dewi Kilisuci tidak ingin mengecewakan mereka berdua maka Dewi Kilisuci mengadakan sayembara yang tak mungkin bisa di lakukan oleh siapa pun, sayembara itu hanya untuk menolak Lembusuro dan Mahesasuro secara halus agar tidak terjadi kemarahan dan peperangan di kerajaan.
isi sayembara tersebut adalah siapa pun yang bisa membuat dua sumur yang berbau amis dan wangi di puncak gunung dalam waktu satu malam sampai ayam berkokok maka mereka akan menjadi suaminya, akhirnya dengan kesaktian yang di miliki oleh Lembusuro dan Mahesasuro, sayembara tersebut akhirnya di laksanakan . dengan kesaktian mereka Lembusuro dan Mahesasuro akhirnya mereka mampu membuat sumur dalam satu malam, akan tetapi Dewi Kilisuci belum juga mau menerima mereka berdua dan mengajukan lagi syarat dan permintaan untuk membuktikan bahwa sumur itu benar benar berbau amis dan wangi, akhirnya mereka pun mengikuti rayuan Dewi Kilisuci dan masuk ke dalam sumur yang mereka buat sendiri untuk membuktikan bahwa sumur itu berbau amis dan wangi, 
saat Lembusuro dan Mahesasuro ada di dalam sumur Dewi Kilisuci memerintahkan prajuritnya untuk menimbun keduanya dengan Daun Kelor untuk menghilangkan kesaktiannya dan menimbun dengan bebatuan di dalam sumur, akhirnya Lembusuro dan Mahesasuro terkubur hidup-hidup dalam sumur yang mereka buat sendiri, tetapi sebelum mereka mati Lembusuro bersumpah dalam bahasa jawa "he wong Kediri mbesok bakal pethuk pewalesku sing makaping kaping yoiku, Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi Latar, Tulungagung dadi Kedung" ayang artinya ( he orang Kediri besok akan mendapatkan balasan ku yang sangat besar, Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung menjadi Danau.
Dari sejarah Legenda asal-usul gunung kelud tersebut akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji tolak balak sumpah itu yang disebut larung sesaji, acara larung sesaji biasanya di gelar setahun sekali pada Bulan Suro oleh masyarakat Sugih waras khususnya dan Kediri umumnya.

Baca Juga

Jagal Abilawa

Jagal Abilawa adalah nama samaran dari Raden Brotoseno / Bima, dia menyamarkan diri karena pada masa itu para Pandawa mendapat ujian karena ...