Sunday, September 9, 2018

Museum Anjuk Ladang

Kata Pengantar

Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas Rahmat-Nya kita diberi kesehatan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dan dapat menyelesaiakan laporan Observasi ini sesuai waktu yang telah di tentukan.

Saya dan teman teman juga sangat berterima kasih kepada Pihak Museum yang telah mengizinkan kami untuk melakukan Observasi di tempat tersebut, Khususnya bagi Nara sumber Museum Anjuk Ladang yang saya Observasi, karena kerja sama yang baik, saya memperoleh banyak wawasan mengenai museum dan mengenai segala hal yang berada di dalamnya serta sejarah-sejarahnya sebagai bahan untuk mengerjakan laporan ini.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia, Observasi ini dilakukan di Museum Anjuk Ladang di Jalan Gatot Subroto No.110 Nganjuk.

Saya dan teman-teman menyadari sepenuhnya bahwa hasil laporan Observasi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kami mengharapkan Kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki.

Demikian Semoga laporan hasil Observasi ini memberikan manfaat bagi saya dan teman-teman dan para pembaca.

aminnn......







Museum Anjuk Ladang

Museum Anjuk Ladang terletak di sebelah timurnya terminal Nganjuk, Berada di Jalan Gatot Subroto 110 Nganjuk, Museum Anjuk ladang didirikan pada tanggal 10 April 1996.

Tujuan berdirinya Museum Anjuk Ladang yang pertama untuk memenuhi persyaratan zaman dahulu, zaman dahulu Kabupaten kalau mau lihat Adipura hrus memiliki Museum, yang Kedua karena di Nganjuk banyak sekali ditemukan benda-benda Cagar budaya yang pada saat itu belum ada Museum, tetapi sudah mempunyai tempat penyimpanan benda-benda cagar budaya itu namanya Balai Arca yang berada sebelah Utaranya Alun-Alun dan sebelah timurnya SMPN 1 Nganjuk, Balai Arca hanya memiliki luas yang tidak seberapa karena penemuannya banyak sekali akhirnya disitu kandisi sangat penuh dan pada akhirnya pada tahun 1996 didirikan Museum Anjuk Ladang ini, lalu barang-barang yang berada di Balai Arcadi pindahkan di Museum Anjuk Ladang yang baru, ke tiga Museum Anjuk ladang di didirakan untuk mengenang atau menyimpan benda-benda peninggalan nenek moyang kita dan untuk kepentingan pendidikan serta agar anak cucu kita tau sejarah Kabupaten Nganjuk.

Munculnya nama Nganjuk dan munculnya sejarah berdirinya Nganjuk (lahirnya Kabupaten Nganjuk) itu berasal dari prasasti Anjuk Ladang, Jadi Prasasti itu di buat pada masa Kerajaan Mpu Sendok atau Mataram Kuno yang di temukan di candi lor Loceret, dan dari situ muncul nama Nganjuk dari sekitar candi lor, tempat ditemukannya prasasti yang namanya Prasasti Anjuk Ladang, dari kata Anjuk sendiri orang Jawa menyebutnya menjadi menjadi Nganjuk. lalu nama itulah yang di pakai nama Nganjuk. Makanya Nganjuk identik dengan Prasasti dan dari situlah ulang tahun kota Nganjuk diambil dari tanggal Prasasti itu di buat yaitu tanggal 10 April 1937, dan seolah-olah Prasasti itu menjadi ikonnya Kota Nganjuk dan terkenalnya dari Prasasti itu.

Kerajaan Mataram " pada waktu itu di serang atau di hancurkan oleh Kerajaan Sriwijaya di jawa tengah, lalu kalah dan lari ke Jawa timur, pada waktu itu Rajanya masih Raja Wawa dan pusatnya berada di jombangdan masih di kepung lagi oleh Kerajaan Sriwijaya dan sampai di Nganjuk terjadi perang antara kerajaan Mataram dengan Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram yang di bantu oleh masyarakat Anjuk Ladang akhirnya Kerajaan Mataram (Mpun Sendok) menang dalam peperangan dan dibuatlah sebuah Prasasti yang isinya Masyarakat Nganjuk ladang tersebut dibebaskan dari membayar pajak atau istilah dalam prasasi itu dijadikan Tanah Sima, Mpu Sendok sendiri termasuk Keluarganya Raja Wawa dan akhirnya Mpu Sendok dijadikan sebagai Raja dengan Gelar SI ISANA WIKRAMA, Jadi Mpu Sendok itu bukan berasal dari Nganjuk atau Jombang tetapi berasal dari Jawa Tengah.

Tinggalan benda bersejarah Kerajaan Mataram Kuno (Mpu Sendok) yang teridentifikasi baru Prasasti lalu benda-benda bersejarah lainnya yang ada simbol-simbol kerajaan yaitu Kerajaan Singosari dan Majapahit, Jadi Arca Dewa berasala dari Kerajaan Majapahit belakangnya ada seperti Matahari atau yang disebut Surya Majapahit atau Surya Setamba dan pada kiri kanannya Arca ada Pot dan bunga teratai sebagai ciri peresmian Majapahit. lalu yang satunya dari Kerajaan Singosari biasanya Arca/ Patungnya di belakangnya ada polos dan dikiri-kanannya ada bunga teratai tetapi tidak ada potnya, itu ciri dari peninggalan Kerajaan Singosari tetapi hanya berlaku untuk Arca Dewa.

Di bagian depan Museum Anjuk Ladang terdapat sebuah Prasasti Anjuk Ladang yang diapit oleh dua Kereta Kencana pada kiri dan kanannya Prasasti, Kereta Kencana itu si beli sekitar tahun 2008 dan itu masih dipakai setiap tahun pada saat acara Boyong atau ulang tahun Nganjuk Yaitu perpindahan Kabupaten dari Berbek ke Nganjuk yang di naiki oleh Bupati dan Wkil Bupati, jadi Kereta itu diadakan bukan sebagai benda-benda cagar budaya tetapi memang ututk keperluan dan karena tempatnya tidak ada maka di tempatkan di Museum itu juga sebagai daya tarik agar orang bisa main ke Museum Anjuk Ladang tersebut.

Baca Juga

Jagal Abilawa

Jagal Abilawa adalah nama samaran dari Raden Brotoseno / Bima, dia menyamarkan diri karena pada masa itu para Pandawa mendapat ujian karena ...