Tuesday, March 26, 2019

Cerita Rakyat - Sakera dari Madura

SAKERA
Sumber Picture : https://wikipidia
Di ceritakan pada zaman dahulu ada seorang pemuda yang merantau ke jawa, pemuda itu bernama Sakera. ia meninggalkan kampung halamannya untuk mengadu nasib ke pulau seberang. bukan hanya Sakera saja namun sudah tradisi orang-orang madura. ada yang merantua ke jawa tengah, jawa timur dan jawa barat mungkin di seluruh dunia sekarang juga ada he... he...., ketika perjalanannya Sakera sampai di Rembang-Pasuruan, ia merasa cocok dengan suasana tempat disana, hamparan kebun-kebun tebu dan hijaunya lahan sawah yang di tumbuh berbagai macam tanaman terutama padi, pemandangan seperti itu tidak ia jumpai di kampung halamannya.
"betapa Suburnya tanah disini" desah sakera dalam hati.
Bukan hanya alamnya yang menarik hati sakera, ternyata dia merasa tidak asing penduduk karena sebagian dari penduduknya juga berasal dari Madura. akhirnya sakera memutuskan untuk menetap di rembang, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bekerja sebagai mandor perkebunan tebu milik belanda, pekerjaan utama sakera adalah mengawasi pengairan lahan perkebunan tebu.
belum terlalu lama bekerja sebagai mandor perkebunan tebu, sakera bertemu dengan seorang pemuda bernama brodin, karena merasa cocok, keduanya kemudian berteman baik. bukan hanya itu saja selang beberapa bulan kemudian sakera bertemu dengan seorang gadis rembang bernama Marlena. rupanya diantara keduanya ada getaran cinta yang tak tertahankan. tak lama kemudia sakera mempersunting Marlena. mereka menjadi pasangan yang hidup bahagia meskipun tidak berlimpah harta.
setelah sekian lama bekerja di perkebunan tebu milik belanda, sakera menemukan ketidak jujuran atasannya, awalnya ia hanya diam saja melihat kecurangan yang di lakukan oleh belanda kepada para pekerja nya. tetapi kejadian tersebut terus berlanjut sampai akhirnya sakera berhasil menemukan dalang kecurangan tersebut. awalnya pegawai belanda yang berbuat curang itu mengelak dan tidak terima saat kedoknya mengancam akan mengadukan sakera ke atasannya, Namun sakera tak takut dengan ancaman tersebu.
perseteruan sakera dengan pegawai belanda yang berbuat curang itu semakin meruncing, sampai pada suatu ketika perseteruan itu berujung pada pertempuran pertumpahan darah. sakera terpaksa menghabisi pegawai belanda itu dengan ..cluritnya. kejadian itu terjadi di dalam kantor pegawai belanda. ketika itu sakera bermaksud menuntaskan masalah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai belanda. namun tapa disangka pegawai belanda naik pitam dan mengancam sakera dengan pistol. sebelum pistol pegawai belanda itu menyala, ..clurit sakera terlebih dahulu mencium leher pegawai belanda itu hingga tersungkur dan mati.
mereka merasa aneh dengan tingkah laku sakera yang saat itu keluar dari ruangan pegawai  belanda dengan baju berlumuran dengan darah, salah satu pegawai belanda lainnya mencari tahu dan betapa terkejut nya saat ia melihat pimpinannya terbujur kaku di dalam ruangan, tanpa menunggu lama, pegawai itu langsung melaporkan perbuatan sakera yang kejam ke belanda akhirnya sakera di jebloskan ke penjara.
bagi sakera penjara merupakan resiko yang harus ia perjuangkan membela pekerja kebun tebu yang tertindas. sementara itu, para pekerja tebu bersuka ria atas tewasnya salah seorang pegawai belanda yang selama ini telah menyengsarakan mereka, mereka spenuhnya mendukung perjuangan sakera dalam membela nasib mereka yang dipermainkan oleh pegawai belanda tersebut
"hidup sakera.... hidup sakera... hidup sakera" teriak mereka
sebelum sakera di jebloskan ke penjara, Sakera berpesan kepada sahabatnya yaitu Brodin, untuk menjaga dengan baik istrinya, Marlena. pesan sakera oleh brodin dilaksanakan sehingga setiap pagi sebelum berangkat kerja brodin menyempatkan diri singgah sebentar ke rumah Marlena istri sakera. dan setiap pagi juga Marlena selalu membuatkan sarapan untuk brodin.
karena mendapat perhatian meskipun bukan dari suaminya, melainkan dari sahabat suaminya. Namun, lama – kelamaan Marlena merasa perhatian yang diberikan Brodin lebih besar daripada perhatian Sakera selama ini. Dia merasa bahagia mendapat perhatian dari Brodin.
Terlebih lagi, semenjak Sakera dijebloskan ke penjara Marlena merasa kesepian. Marlena terombang – ambing dalam menunggu seseorang yang belum pasti akan kembali atau tidak. Busa saja sakera dihukum seumur hidupnya. Sampai akhirnya Marlena memutuskan untuk berusaha melupakan Sakera. Kemudian Marlena mencoba membuka hati untuk seseorang yang pasti akan memberikan kasih sayang kepadanya setiap saat, yaitu Brodin.
Hal yang tidak disangka – sangka oleh Marlena akhirnya terjadi. Sakera dibebaskan karena dari hasil penyelidiki kasus kecurangan pegawai Belanda – yang sebelumnya dipakai alasan Sakera untuk membelah diri – menemukan bukti – bukti yang menguatkan kasus tersebut. Akhirnya komplotan  pegawai Belanda lainnya yang melakukan kecurangan juga di jebloskan ke dalam penjara.
Sementara itu, Sakera yang tidak bias menahan kegembiraannya langsung pulang ke rumahnya untuk segera menemui istri tercinta nya, Marlena. Dalam perjalanan pulang Sakera sudah membayangkan bahwa Marlena akan terkejut saat melihatnya pulang ke rumah tanpa pengawalan polisi. Namun keindahan yang dibayangkan oleh Sakera tiba – tiba pudar. Ketika baru saja menginjakkan kaki di rumahnya, mata Sakera melihat Marlena dab Brodin sedang bermesraan.
Tentu saja hal itu membuat amarah Sakera memuncak. Sakera kecewa kepada istrinya yang telah menghianati kesetiannya. Ia sama sekali tidak percaya bahwa Marlena telah meragukannya dan tidak percaya lagi kepadanya. Saakera juga kecewa kepada Brodin, sahabatnya, yang telah dipercaya untuk menjaga istrinya tetapi malah menghancurkan hidupnya berselingkuh dengan Marlena. 
Brodin yang juga kaget melihat Sakera dengan wajah geram itu kontan saja keluar dari rumah Sakera. Setelah Brodin kelur, Sakera marah besar kepada istrinya.
Beberapa hari kemudian Sakera memutuskan mencari Brodin. Dia sadar kalau kesalahan bukan sepenuhnya pada Marlena Sakera merasa Brodin lebih banyak bersalah dan Sakera bertekad untuk mencari sampai ketemu. Tetapi kenyataannya tidak semulus apa yang direncanakan  oleh Sakera. Brodin mendapat kabar buruk tentang rencana Sakera sebelum Sakera berhasil menemukan Brodin. Sementara Sakera sibuk mencari Brodin. Brodin berusaha mencari cara untuk membalikkan keadaan. Brodin ingin melihat Sakera terbunuh sebelum Sakera menemukan dan membunuhnya. Brodin ingin Sakera mati ditangan nya.
Berbagai cara sudah dilakukan oleh Brodin untuk membunuh Sakera. Tapi selalu gagal karena Sakera selalu dapat meloloskan diri sampai akhirnya Brodin menemukan cara yang dianggapnya ampuh. Dengan bantuan kelompoknya Brodin membuat tayuban didaerah sekitar rombo dengan mengundang semua orang yang ada di Pasuruan. Brodin yakin dengan cara itu Sakera termasuk salah satu dari beribu-ribu orang yang akan dating pada Tayuban tersebut. Brodin dan beberapa orang kepercayaannya membuat jebak kan untuk Sakera dengan membuat panggung tempat diatas lubang yang memang sengaja disiapkan dan tak lupa melubangi panggung tersebut.
Benar saja, pada acara Tayuban, Sakera Nampak berdiri didepan panggung diantara orang-orang yang menghadiri acara tersebut sambil menikmati alunan music. Brodin segera memerintahkan kaki tangannya yang tidak jauh dari Sakera untuk mengajak Sakera naik ke panggung. Sakera yang tidak mengetahui rencana besar dibalik semua itu mau saja menuruti tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
Diatas panggung, orang suruan Brodin mengarahkan Sakera tepat diatas lubang yang dibuat oleh Brodin. Ditengah asyiknya Sakera menikmati music tayuban, panggung yang tidak begitu kuat itupun roboh. Sakera jatuh tepat kedalam lubang yang telah disiapkan. Brodin lalu memerintahkan semua orang suruhannya untuk mengambil batu dan melemparkannya kedalam lubang. Dan akhirnya Sakera tewas terbunuh. Jasadnya diambil dan dikubur dengan hanya melemparkan tubuhnya ke daerah Bekacak.

Berkat kegigihan dan perjuangannya membela kaum tertindas, masyarakat Pasuruan mengabdikan nama Sakera sebagai nama supporter  sepak bola Kabupaten Pasuruan. Mereka berharap kesebelasannya dapat setangguh dan segigih nama yang mereka pakai “Sakera Mania”.

Sumber : https://www.pasuruankab.go.id

Baca Juga

Jagal Abilawa

Jagal Abilawa adalah nama samaran dari Raden Brotoseno / Bima, dia menyamarkan diri karena pada masa itu para Pandawa mendapat ujian karena ...